Sabtu, 15 Juni 2013

Pegang benda Berkarat Bisa Tetanus???

Sahabat sekalian tahukan apa itu karat? Atau mungkin lebih dikenal dengan karatan. Perkaratan adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki,biasanya terjadi pada bahan –bahan yang mengandung unsure  besi. Kenapa sih besi lebih cepat berkarat sedangkan alumunium tidak? Perkaratan pada besi terjadi karena besi teroksidasi dengan air yang mengandung oksigen sehingga lama kelamaan akan menimbulkan karat, sedangkan alumunium berkarat dengan cepat membentuk aluminium oksida. Timbulnya karat akan memudahkan pelapukan pada besi. Coba bayangkan kalau besi  yang berkarat itu menyangga jembatan,kabel listrik,pipa pam atau minyak bumi dan mesin besar yang memproduksi makanan? Jelas sangat berbahaya kan, bahkan bias mengancam keselamatan kita…
Apa sih penyebab besi lebih cepat berkarat ? Faktor yang menyebabkan perkaratan pada besi antara lain adalah bahan-bahan penyusunnya dan lingkungan. Lingkungan yang mempengaruhi adalah Lingkungan yang telah terjadi pencemaran udara, dan keberadaan bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik.
Walaupun nampaknya tidak berbahaya tapi perkaratan pada besi itu berbahaya lho… Perkaratan pada besi tentunya menimbulkan bahaya-bahaya yang mungkin terjadi misalnya saja jembatan yang runtuh karena tiangnya keropos, air pam berbau besi karena adanya perkaratan, bahkan ledakan atau kebakaran yang timbul karena pipanya berkarat. Berbahaya sekali kan dampak yang ditimbulkan..?
Saat memegang benda berkarat kita selalu khawatir apakah kita akan terkena penyakit tetanus? Nah sebelum membahas lebih dalam kita harus tahu apa itu penyakit tetanus? Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Biasanya penderita akan mengalami kejang otot secara paroksismal yang diikuti dengan kekakuan pada seluruh anggota badan. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di mana spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan kekakuan pada otot rahang , spasme otot umum, melengkungnya punggung, kejang dan kekakuan dan kelumpuhan otot pernapasan. Tetanus dapat menyerang semua golongan umur, mulai dari bayi (tetanus neonatorum), dewasa muda (biasanya pecandu narkotik), sampai orang-orang tua. Kuman dapat masuk melalui luka, baik luka dangkal maupun luka besar. Terdapat beberapa korban yang terinfeksi tetanus akibat membersihkan gigi menggunakan jarum atau peniti yang terkontaminasi kuman.
Bakteri apa yang menginfeksi tetanus? Nah ternyata si imut Clostridium tetani merupakan mikroorganisme yang menginfeksi penyakit tetanus kawan. Clostridium tetani adalah kuman yang berbentuk batang,seperti penabuh genderang berspora, golongan gram positif dan hidup anaerob. Kuman ini mengeluarkan toksin yang bersifat neurotoksik (tetanus spasmin) yang mula-mula akan menyebabkan kejang otot dan saraf tepi setempat. Bakteri ini banyak melakukan dekomposisi protein atau membentuk toksin. Habital alaminya adalah tanah atau saluran cerna hewan dan manusia, tempet mereka hidup sebagai saprofit. Clostridium tetani dapat dibedakan berdasarkan antigen flagelar spesifik. Semua memiliki antigen O (somatik) yang sama, yang dapat disamarkan dan semua menghasilkan jenis antigen neurotoksin yang sama yaitu tetanospasmin. Seperti apa sih Clostridium tetani itu?

Infeksi Clostridium tetani bersifat lokal di daerah jaringan yang mengalami luka, spora sporanya telah masuk ke area tersebut. Volume jaringan yang terinfeksi kecil, dan hampir semuanya toksemia. Germinasi spora dan perkembangan organism vegetatifnya menghasilkan toksin. Walaupun bagian tubuh kita tidak terluka, sangat disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun setelah memegang besi yang berkarat agar terhindar dari penyakit tetanus.
Gejala yang timbul setelah terinfeksi penyakit tetanus adalah pusing, nyeri pada otot rahang yang disertai rasa kaku (trismus), demam dan kejang. Gejala-gejala tersebut biasanya terjadi 8 hari setelah terinfeksi, dan akan menyerang selama 3 hari sampai 3minggu. Tetanus dapat menyebabkan kematian karena nyeri pada tulang rahang dan gigi yang membuat pasien sulit untuk membuka mulutnya atau untuk menelan makanan, sehingga penderita mengalami susah bernapas.
Pengobatan pada penderita tetanus :
  • ATS (antitetanus serum)
  • Fenobarbital
  • Diazepam
  • Largactil
  • Antimikroba
  • Isolasi penderita pada tempat tenang
Efek dari terkena luka dari benda berkarat adalah iritasi. Hal tersebut dikarenakan pada benda berkarat terdapat banyak kuman, sehingga akibat yang paling buruk yang dapat ditimbulkan adalah gejala tetanus yang disebabkan oleh bakteri  Clostridium tetani yang biasanya mengontaminasi luka, ciri-cirinya kekakuan dan kejang otot. Kuman tetanus biasanya menempel pada benda berkarat, jadi tidak ada salahnya bila anda berhati-hati. Penanggulangan terhadap luka ini harus dilakukan dengan cepat agar tidak timbul infeksi.
Sumber ;
Brooks, Geo .F, Janet S. Butel, dan Stephen A. Morse.2007.Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23.Jakarta:EGC.
Nursalam, Francisca B. Baticaca, 2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta :  Salemba Medika




Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by KURSI RODA | jasa seo