Sahabat sekalian tahukan apa itu karat?
Atau mungkin lebih dikenal dengan karatan. Perkaratan adalah kerusakan
atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki,biasanya terjadi pada bahan –bahan yang mengandung
unsure besi. Kenapa sih besi lebih cepat berkarat sedangkan alumunium
tidak? Perkaratan pada besi terjadi karena besi teroksidasi dengan air
yang mengandung oksigen sehingga lama kelamaan akan menimbulkan karat,
sedangkan alumunium berkarat dengan cepat membentuk aluminium oksida.
Timbulnya karat akan memudahkan pelapukan pada besi.
Coba bayangkan kalau besi yang berkarat itu menyangga jembatan,kabel
listrik,pipa pam atau minyak bumi dan mesin besar yang
memproduksi makanan? Jelas sangat berbahaya kan, bahkan bias mengancam
keselamatan kita…
Apa sih penyebab besi lebih cepat
berkarat ? Faktor yang menyebabkan perkaratan pada besi antara lain
adalah bahan-bahan penyusunnya dan lingkungan. Lingkungan yang
mempengaruhi adalah Lingkungan yang telah terjadi pencemaran udara, dan
keberadaan bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri
atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun
organik.
Walaupun nampaknya tidak berbahaya tapi
perkaratan pada besi itu berbahaya lho… Perkaratan pada besi tentunya
menimbulkan bahaya-bahaya yang mungkin terjadi misalnya saja jembatan
yang runtuh karena tiangnya keropos, air pam berbau besi karena adanya
perkaratan, bahkan ledakan atau kebakaran yang timbul karena pipanya
berkarat. Berbahaya sekali kan dampak yang ditimbulkan..?
Saat memegang benda berkarat kita selalu
khawatir apakah kita akan terkena penyakit tetanus? Nah sebelum membahas
lebih dalam kita harus tahu apa itu penyakit tetanus? Tetanus adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Biasanya penderita akan
mengalami kejang otot secara paroksismal yang diikuti dengan kekakuan
pada seluruh anggota badan. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani
yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Penyakit ini adalah
penyakit infeksi di mana spasme otot tonik dan hiperrefleksia
menyebabkan kekakuan pada otot rahang , spasme otot umum, melengkungnya
punggung, kejang dan kekakuan dan kelumpuhan otot pernapasan. Tetanus
dapat menyerang semua golongan umur, mulai dari bayi (tetanus
neonatorum), dewasa muda (biasanya pecandu narkotik), sampai orang-orang
tua. Kuman dapat masuk melalui luka, baik luka dangkal maupun luka
besar. Terdapat beberapa korban yang terinfeksi tetanus akibat
membersihkan gigi menggunakan jarum atau peniti yang terkontaminasi
kuman.
Bakteri apa yang menginfeksi tetanus? Nah ternyata si imut Clostridium tetani merupakan
mikroorganisme yang menginfeksi penyakit tetanus kawan. Clostridium
tetani adalah kuman yang berbentuk batang,seperti penabuh genderang
berspora, golongan gram positif dan hidup anaerob. Kuman ini
mengeluarkan toksin yang bersifat neurotoksik (tetanus spasmin) yang
mula-mula akan menyebabkan kejang otot dan saraf tepi setempat. Bakteri
ini banyak melakukan dekomposisi protein atau membentuk toksin. Habital
alaminya adalah tanah atau saluran cerna hewan dan manusia, tempet
mereka hidup sebagai saprofit. Clostridium tetani dapat
dibedakan berdasarkan antigen flagelar spesifik. Semua memiliki antigen O
(somatik) yang sama, yang dapat disamarkan dan semua menghasilkan jenis
antigen neurotoksin yang sama yaitu tetanospasmin. Seperti apa sih Clostridium tetani itu?
Infeksi Clostridium tetani bersifat
lokal di daerah jaringan yang mengalami luka, spora sporanya telah
masuk ke area tersebut. Volume jaringan yang terinfeksi kecil, dan
hampir semuanya toksemia. Germinasi spora dan perkembangan organism
vegetatifnya menghasilkan toksin. Walaupun bagian tubuh kita tidak
terluka, sangat disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun setelah
memegang besi yang berkarat agar terhindar dari penyakit tetanus.
Gejala yang timbul setelah terinfeksi
penyakit tetanus adalah pusing, nyeri pada otot rahang yang disertai
rasa kaku (trismus), demam dan kejang. Gejala-gejala tersebut biasanya
terjadi 8 hari setelah terinfeksi, dan akan menyerang selama 3 hari
sampai 3minggu. Tetanus dapat menyebabkan kematian karena nyeri pada
tulang rahang dan gigi yang membuat pasien sulit untuk membuka mulutnya
atau untuk menelan makanan, sehingga penderita mengalami susah bernapas.
Pengobatan pada penderita tetanus :
- ATS (antitetanus serum)
- Fenobarbital
- Diazepam
- Largactil
- Antimikroba
- Isolasi penderita pada tempat tenang
Efek dari terkena luka dari benda berkarat adalah iritasi. Hal tersebut dikarenakan pada benda berkarat
terdapat banyak kuman, sehingga akibat yang paling buruk yang dapat
ditimbulkan adalah gejala tetanus yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang
biasanya mengontaminasi luka, ciri-cirinya kekakuan dan kejang otot.
Kuman tetanus biasanya menempel pada benda berkarat, jadi tidak ada
salahnya bila anda berhati-hati. Penanggulangan terhadap luka ini harus
dilakukan dengan cepat agar tidak timbul infeksi.
Sumber ;
Brooks, Geo .F, Janet S. Butel, dan Stephen A. Morse.2007.Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23.Jakarta:EGC.Nursalam, Francisca B. Baticaca, 2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar