Cara-cara baru dan
inovatif yang hanya mungkin terpikirkan oleh anak anak juga berperan
penting untuk menjadikan sebuah penelitian lebih mengena dan efektif. Tidak
jarang penemuan penemuan tersebut begitu penting dalam sebuah cabang
ilmu pengetahuan sehingga membuatnya semakin menghebohkan.
Berikut adalah 5 Penemuan Bersejarah Oleh Anak Anak Paling Heboh Di Dunia :
1. Penemuan gigi gajah purba
Gajah purba atau yang
biasa disebut dengan Mastodon memang dikenal telah lama punah sejak
10.000 tahun yang lalu. Banyak peneliti yang akhirnya berusaha untuk
menemukan jejak jejak gajah purba tersebut, mulai dari fosil atau
sekedar habitat hidupnya. Uniknya,
bukan seorang ahli paleontologi yang berhasil menemukan salah satu
fosil penting dari monster tersebut, melainkan seorang anak laki-laki
berusia 9 tahun asal Michigan, Amerika Serikat, di bulan April lalu.
Anak bernama Phillip
Stoll, mengungkapkan bila dirinya tidak sengaja tersandung gigi Mastodon
berukuran raksasa saat berjalan jalan. Phillip
yang memang dikenal sebagai anak petualang di lingkungannya itu
tersandung gigi berukuran 8 inci saat tengah menelusuri sungai kecil
yang ada di dekat rumahnya. Phillip yang belum tahu itu adalah sebuah
fosil membawanya ke rumah untuk dibersihkan. Di dorong rasa ingin tahu
kuat, Phillip kemudian mencari tahu sendiri dan bertanya pada sang ibu
tentang benda aneh yang ditemukannya.
Sang ibu, Heidi Stoll,
turut membantu sang anak untuk mencari tahu informasi seputar gigi
tersebut di dunia maya, hingga mereka bertemu dengan ahli reptil bernama
James Harding. Profesor di Universitas Michigan itu langsung mengatakan
bila yang mereka temukan adalah gigi dari Mastodon. Gajah
purba tersebut ternyata dulunya adalah penghuni dari kawasan tersebut.
Berkat penemuan tersebut, Phillip semakin serius untuk menggapai cita
citanya sebagai seorang ahli paleontologi.
2. Penemuan habitat jamur mematikan Cryptococcus gattii
Anak anak dapat berperan
aktif untuk menemukan sebuah hal penting juga berkat motivasi dari
orang tua. Kira kira hal inilah yang terjadi pada Elen Filler, seorang
gadis kelas tujuh dari California. Bingung
mencari topik menarik untuk pameran sains di sekolahnya, Elen mendapat
tantangan dari sang ayah yang juga merupakan seorang ahli penyakit
menular, untuk mencari tahu habitat alami dari jamur berbahaya
Cryptococcus gattii.
Selama belasan tahun,
jamur ini sering membuat orang di kawasan selatan California menderita
infeksi yang terkadang menyebabkan penderitanya sekarat. Namun, setelah
menjalankan pencarian selama bertahun tahun, para peneliti tidak
berhasil menemukan habitat jamur tersebut ketika bersentuhan dengan
manusia. Semua
berubah setelah Elen berhasil menemukan habitat dari jamur Cryptococcus
gattii yang ternyata terdapat di tiga jenis pohon yang hidup di kawasan
tersebut.Salah satu dari pohon tersebut bukan tumbuhan asli Amerika, melainkan impor dari Selandia Baru.
Tetapi, upaya penemuan
tersebut tidaklah mudah, Elen harus meneliti banyak jenis pohon di Los
Angeles dan mencocokkannya dengan sampel dari pasien penderita infeksi
Cryptococcus gattii. Bahkan, dia harus melakukan analisa berdasarkan
data dari pasien yang terjangkit 12 tahun yang lalu. Berkat
penemuan Elen tersebut, kini pihak terkait lebih dapat mengontrol
penyebaran si jamur Cryptococcus gattii serta memberikan peringatan
untuk para wisatawan atau penduduk agar tidak mudah kontak dengan pohon
pohon yang menjadi habitat jamur Cryptococcus gattii.
3. Penemuan mata panah berusia 10.000 tahun
Masa liburan juga dapat
menjadi sarana terbaik bagi anak untuk mengeksplorasi lingkungan
sekitar. Bulan Agustus lalu, seorang anak berumur 10 tahun bernama Noah
Cordle tidak sengaja menemukan sebuah artefak penting saat liburan musim
panas. Noah
menemukan sebuah mata panah saat tengah berjalan di pantai New Jersey,
Amerika. Ternyata mata panah tersebut bukan mata panah sembarangan,
karena diduga berasal dari masa 10.000 tahun yang lalu.Kepastian
umur dan fungsi sari mata panah yang terbuat dari batu tersebut terkuak
setelah Noah dan keluarganya menghubungi pusat arkeologi di New Jersey.
Pimpinan dari tempat
tersebut, Greg Lattanzi, menyatakan bila mata panah temuan Noah biasa
digunakan oleh manusia purba yang menjadi penduduk asli Amerika atau
bangsa Paleo Indian. Paleo Indian memanfaatkan mata panah tersebut untuk berburu ikan dan burung sekitar 8000 hingga 11.000 tahun yang lalu. Pihak
Lattanzi menambahkan bila penemuan mata panah seperti milik Noah
merupakan hal yang sangat langka. Artefak artefak seperti itu biasanya
ditemukan oleh para arkeolog ahli, bukan anak-anak.
4. Penemuan Supernova
Tahun lalu mungkin
menjadi tahun yang tidak akan pernah dilupakan oleh Nathan Gray, seorang
anak berusia 10 tahun asal Kanada. Pada bulan November tahun lalu, dia
dinobatkan sebagai penemu Supernova termuda dalam sejarah. Pencapaian
yang cukup fantastis tersebut berhasil Nathan torehkan dengan sedikit
bantuan dari sang ayah, Dave Lane. Lane sendiri adalah pemilik sekaligus
operator dari pusat observasi Abbey Ridge di daerah Nova Scotia.
Nathan mengatakan bila
upaya penemuan Supernova pertamanya tersebut tidaklah mudah. Dia harus
mengamati langit malam selama 6 bulan sebelum akhirnya melihat ledakan
dahsyat yang biasa terjadi pada bintang yang telah kehabisan bahan
kabarnya tersebut. Ledakan
Supernova tersebut digambarkan oleh Nathan sebagai sebuah bintang yang
tengah berkedip. Untuk memastikan apabila penemuan Nathan tersebut benar
sebuah Supernova, Badan Antariksa Kanada harus menggunakan teleskop
yang jauh lebih besar untuk memeriksanya.
Uniknya, Nathan bukanlah
anak pertama dari keluarga tersebut yang berhasil menemukan Supernova
di usia muda. Sebelumnya, kakak perempuan dari Nathan juga berhasil
menemukan Supernova. Namun, usia Nathan saat menemukan Supernova
tersebut 33 hari lebih muda dari pada sang kakak saat pertama kali
melihat fenomena astronomi langka tersebut.
5. Penemuan fosil dinosaurus Parasaurolophus terlengkap
Mata anak anak terkenal
cukup awas, terutama terkait hal-hal yang menarik minat mereka. Hal
tersebut bisa menjadi sangat berguna bila minat dari anak tersebut di
bidang arkeologi. Tingkat
keawasan yang tinggi terhadap lingkungan sekitar membuat Kevin Terris
dapat menemukan fosil dari dinosaurus yang kemudian diketahui dari
spesies Parasaurolophus. Dinosaurus Parasaurolophus adalah hewan purba
pemakan tumbuhan dengan tubuh mirip T-rex yang memiliki tulang memanjang
dari kepalanya.
Untuk dapat menemukan
keseluruhan tulang Parasaurolophus tersebut, Kevin yang pada tahun 2009
masih tercatat sebagai salah satu murid SMA di Los Angeles dibantu oleh
seorang ahli paleontologi, Andrew Farke. Mereka baru melakukan
penggalian menyeluruh setelah Kevin menemukan tangan dan tengkorak dari
dinosaurus tersebut. Fosil
lengkap temuan Kevin tersebut dianggap sebagai fosil Parasaurolophus
muda terkecil dan terlengkap yang berhasil ditemukan. Berkat penemuan
ini, kini ahli paleontologi dapat lebih memahami pertumbuhan
Parasaurolophus, termasuk tulang kepala yang menjadi ikonnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar